PENGALAMANPSIKOSOSIAL ANAK REMAJA PUTRI DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 3 TEBET SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: NOVIA PUTRI ASTUTI 109104000012 P 13-18 Tahun di Panti Sosial Anak Putra Utama 3 Tebet”. Dalam penyusunan proposal skripsi ini, tidak sedikit
UMNDorong UMKM Cakap Digital di Tangerang. 4. Optimalkan Peran Pendakwah untuk Tangkal Konten Negatif Internet. 5. TRIPATRA Raih Penghargaan ‘Best Companies to Work for in Asia 2022’
Tuberkulosis(TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru dan dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk meninges, ginjal, tulang dan nodus limfe, namun TB terutama menyerang organ paru-paru sebanyak 80%. TB disebabkan oleh kuman TB yaitu mycobacterium tuberculosis.
Kapilerindonesiacom- Banyak masyarakat yang sebenarnya peduli dengan kondisi masyarakat menengah ke bawah di Indonesia, khususnya kepada anak-anak yatim piatu.Banyak yayasan panti asuhan didirikan, tapi masih banyak pula kondisi panti yang belum layak dan masih membutuhkan donatur, tentu ini membutuhkan uluran tangan masyarakat.
Vay Tiền Nhanh Ggads. Widiyatna, Pengawas Yayasan Widiyatna lahir di Jakarta tahun 1972 dan saat ini tinggal di Cipayung, Jakarta Timur. Menyelesaikan sarjananya di Universitas Negeri Malang tahun 1988 dan meraih gelar Master dari Universitas Indonesia di bidang Pertahanan Nasional tahun 2006. Saat ini bekerja di sebuah lembaga internasional, DKT Indonesia, yaitu sebuah NGO yang bergerak dalam pencegahan HIV/AIDS dan Keluarga Berencana. Selain bekerja di NGO, ia juga mengajar di Universitas Pamulang. Kesibukan lain adalah aktif di forum ketahanan nasional dan Forum Penanggulangan HIV/AIDS nasional. Sabila Ratnasari, Pengurus Yayasan Sabila Ratnasari yang lahir di Bekasi pada tanggal 28 Oktober 2003 adalah salah satu pengurus sekaligus staf Panti Asuhan Tebet Yayasan Remaja Masa Depan. Ratna merupakan salah satu alumni Panti Asuhan Tebet dimana ia tinggal di Panti Asuhan Tebet sejak berusia 7 tahun kelas 2 SD. Saat itu Ratna kecil seorang anak yatim dan Ibunya bekerja sebagai PRT. Sebenarnya tidak hanya Ratna, kakaknya Yuli’ juga tinggal di Panti Asuhan Tebet. Hanya kakaknya sejak lulus SMA sudah langsung bekerja dan kini menikah. Berbeda dengan kakaknya yang lulus SMA langsung bekerja, Ratna sejak lulus SMA memutuskan kuliah atas beasiswa Sarjana Yayasan Remaja Masa Depan. Saat ini Ratna masih kuliah di Universitas Trianandra Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Disela-sela kesibukannya kuliah, ia jadi staf Yayasan yang tugasnya membina anak anak panti asuhan dalam semua kegiatan keseharian. Iapun diperbantukan mengurus program bimbel gratis dan pendampingan anak miskin berprestasi sampai sarjana. Yuliastuti, Pengurus Yayasan Nama kecilnya Yuli, lahir 21 September 1990. Ayahnya meninggal dunia saat ia masih balita dan ibunya meninggal dunia tahun 2011. Dia pernah tinggal di Panti Asuhan Tebet selama 7 tahun. Sebelum tinggal di Panti Asuhan Tebet, dia pernah menjadi pengamen keliling kampung bersama ibunya. Setelah lulus SMA, Panti Asuhan Tebet menguliahkannya di Universitas Indraprasta jurusan Bahasa indonesia tahun 2010 dan meraih gelar sarjana tahun 2014. Hobinya adalah menyanyi dan menari tarian tradisional dan ia ingin menjadi guru. Kini impiannya menjadi guru terwujud. Ia mengajar Bahasa Indonesia di SMP Depok-Jawa Barat. Pada September 2014 ia menikah dan kini tinggal bersama suaminya di Depok-Jawa Barat. Cila Putri Maharani Sitanggang,Pengurus Yayasan Cila Putri Maharani Sitanggang lahir di Jakarta pada tanggal 6 Desember 2002. Nama panggilanya Cila”. Cila sudah sejak lahir sering ditinggal orang tuanya dan akhirnya tinggal di panti asuhan Tebet sejak berusia belum genap 1 tahun. Bersekolah sejak TK/SD/SMP/SMA, semua dilakoninya selama tinggal di Panti Asuhan Tebet dan alhamdulillah tahun 2021 ini Cilla lulus SMA. Kini ia kuliah di Universitas Trianandra mengambil Jurusan Pendidikan Ekonomi. Kuliah di jurusan pendidikan ia jalani karena ia bercita-cita menjadi seorang guru. Sebuah cita-cita yang mulia dan sederhana, namun sangat membantu Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat pembukaan UUD45. Kini sambil kuliah, Cila membantu Panti Asuhan Tebet dengan mengajar membaca dan calistung anak anak panti asuhan yang masih kecil-kecil/belum bisa membaca. Zidny,Pengurus Yayasan M Farhan Zidny yang lahir di Jakarta 17 November 1999 baru saja menyelesaikan Sarjana FTUI. Kini beliau mengurusi kegiatan Bimbel Gratis dan Pendampingan Anak Miskin berprestasi Yayasan Remaja Masa Depan. Mengunjungi sekolah-sekolah mulai dari SD SMP SMA untuk mencari anak anak miskin cerdas, tetapi yang mempunyai prestasi akademik bagus. Kegiatan ini sangat cocok untuk Farhan, sebab ia mempunyai pengalaman yang baik saat masih duduk di bangku SD SMP SMA dimana ia mengikuti bimbel dan kursus untuk memperkuat kemampuan akademiknya dan berhasil meraih beberapa PTN favorit seperti STAN, UI, dan ITB. Walau kemudian yang diambil adalah FTUI, karena melalui jalur undangan prestasi. Pengalaman berharganya di masa sekolah dulu akan disumbangkan untuk mengurusi Bimbel Gratis dan Pendampingan anak anak miskin berprestasi. Selain membantu Yayasan Remaja Masa Depan, Farhan juga sedang berencana melanjutkan studi master S2. Mabruroh,Pengurus Yayasan Mabruroh lahir di Ciamis 28 Maret 1998 dan merantau di Jakarta sejak kecil. Tahun kelahiran adalah tahun yang tidak beruntung, sebab Indonesia sedang hancur-hancurnya dilanda krisis ekonomi/moneter. Mabruroh tinggal di Panti Asuhan Tebet sejak duduk di kelas 10 SMA. Ia bersekolah di SMA Attahiriyah Bukit Duri Jakarta Selatan dan sempat menjadi ketua OSIS disana. Setelah lulus SMA, langsung mengambil kuliah di Jurusan Manajemen Universitas Pamulang dan gelar sarjana diraihnya pada tahun 2021. Mabruroh salah satu alumni Panti Asuhan Tebet yang berhasil meraih gelar sarjana atas fasilitas Beasiswa Panti Asuhan Tebet. Alhamdulilllah sudah 5 alumni Panti Asuhan Tebet yang berhasil meraih gelar sarjana. Kini ia sudah sukses bekerja di BUMN
Tasyi Athasyia sedang menjadi perbincangan hangat warganet. Hal ini setelah kembaran Tasya Farasya itu dituding tidak membayar gaji salah satu mantan karyawannya. Bermula dari masalah diduga tak membayar gaji eks karyawan, rumor miring terkait Tasyi Athasia pun semakin bertebaran. Bahkan, kini muncul slip gaji pegawai konten kreator yang suka me-review makanan tersebut. Dilihat dari unggahan akun TikTok diluarnurulfikri, tampak cuitan seorang warganet Twitter yang mengunggah slip gaji karyawan Tasyi Athasyia yang masih dalam masa probation. Karyawan tersebut mendapatkan pendapatan kotor Rp5,3 juta, tapi dipotong untuk tunjangan makan, paket internet, dan tempat tinggal senilai Rp1,8 juta, sehingga karyawan tersebut hanya akan mendapatkan gaji bersih Rp3,5 juta. Baca JugaBerulang Tahun ke-60, Ini 4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Johnny Depp Dalam video ini juga diperlihatkan kondisi mes diduga karyawan Tasyi Athasyia. Bukan berbentuk ruangan luas, mes pegawainya tampak begitu sempit dengan tempat tidur bertingkat. Usai melihat kondisi mes diduga pegawai Tasyi Athasyia ini lah yang membuat warganet melontarkan beragam cemoohan kepada ibu tiga anak tersebut. Warganet membandingkan kondisi mes tersebut dengan kos-kosan mereka di Jakarta yang tampak jauh lebih baik. "Udah kayak di panti asuhan njir ditumpuk gitu. Tapi disuruh bayar tunjangan tempat tinggal. Mending ngekos aja dah. Di Jakarta ngekos sejuta dapat mayan bagus," komentar warganet. "Tempat tinggal sejuta masih bagusan kosanku," timpal warganet lain. Baca JugaNadine Chandrawinata Kenalkan Baby Djiwa dengan Pasir Pantai, Bisa Bikin Anak Kreatif Hingga Perkuat Imun "Bayar tempat tinggal sejuta modelan kayak gitu, baru tahu gue," imbuh warganet lain. "Padahal rumahnya gedong, tapi tempat tinggal tetap kena charge. Nggak ngerti," tambah warganet lain. Ada pula warganet yang menyoroti tidak adanya jaminan kesehatan yang diberikan kepada karyawan Tasyi Athasyia. "Kasihan lagi nggak ada asuransi kesehatan atau diikutin BPJS gitu. Ya ampun," komentar warganet lainnya lagi.
panti asuhan di tebet